TEMPO.CO, Jakarta - Serangan jantung terjadi karena aliran darah ke jantung tersumbat secara tiba-tiba. Hal ini biasanya karena pembekuan darah. Kita sering mengetahui beberapa gejala serangan jantung yang umum namun berdasarkan penelitian, ada beberapa gejala yang tidak biasa.
Dalam beberapa kasus, serangan jantung terkadang terlambat ditangani karena kurangnya pengetahuan yang memadai. Hal ini karena serangan jantung juga terjadi dengan cepat. Berdasarkan penelitian yang dilaporkan JAMA Cardiology, dalam mengidentifikasi orang-orang yang pernah mengalami serangan jantung ada beberapa gejala yang dikenali dan tidak dikenali. Penelitian tersebut diikuti oleh 935 orang dewasa di Islandia dengan usia rata-rata 76 tahun selama 13 tahun.
Berdasarkan MRI jantung yang dapat mengungkapkan kerusakan karena serangan jantung, dari hasil penelitian menunjukan 17 persen peserta pernah mengalami serangan jantung yang tidak dikenali dan 10 persen lain mengalami serangan jantung yang dikenali. Setelah tiga tahun, mereka yang mengalami serangan jantung yang tidak diketahui, kemungkinan meninggal, tidak lebih besar daripada orang yang tidak memiliki riwayat serangan jantung.
Namun, setelah 10 tahun, sekitar setengah dari orang-orang dengan serangan jantung yang tidak dikenali telah meninggal, yakni tingkat yang hampir identik dengan yang telah mengenali serangan jantung. Harvard Health mengatakan ada enam gejala yang tidak biasa, yang diasosiasikan dengan serangan jantung.
-Sesak napas
-Lemah
-Mual atau muntah
-Pusing
-Sakit punggung atau rahang
-Lelah yang tidak dapat dijelaskan.
Menurut badan kesehatan, hal ini mungkin lebih sering terjadi pada wanita dan orang tua. Terlebih lagi, penelitian telah menjelaskan prevalensi dan hasil jangka panjang dari serangan jantung yang tidak diketahui.
Jika mengalami serangan jantung, Anda harus segera mendapatkan pertolongan medis. Selama menunggu, Anda dapat duduk dan tetap tenang dan mengambil aspirin 300 mg jika ada. Sedangkan untuk mencegahnya, National Health Service (NHS) menyarankan untuk mengubah gaya hidup.
Mengubah gaya hidup adalah cara yang paling efektif, seperti mengonsumsi makanan sehat dan seimbang, tidak merokok, menjaga tekanan darah, dan menghindari makanan yang dapat mengakibatkan banyak plak lemak yang menumpuk di arteri.